Konon ada legenda. Bahwa pengasuh Prabu Brawijaya Terakhir yang bernama Sabdopalon Noyogenggong sebelum ‘mukswa’ memberikan sumpahan. Bahwa jika Masyarakat Jawa ( baca Nusantara) sudah terlalu lupa diri, lupa akar kesejarahannya, lupa akar budayanya, maka Beliau akan datang untuk ‘membersihkan’ Tanah Jawa / Nusantara.
Alkisah Sabdopalon Noyogenggong adalah pamomong satria Tanah Jawa. Dipercaya bahwa Dia adalah penjelamaan Ki lurah Semar Bodronoyo alias Sang Hyang Ismoyo Jati. Dialah yang menkentuti para gunung di Tanah Jawa sehingga terjadi kawah-kawah sebagai media gunung-gung berapi itu mengeluarkan uap panasnya sehingga tidak terjadi peletusan gunung. Terakhir kali sebelum ‘mukswa’ Dia menjadi pamomong Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya ke-5.
Namun sejatinya saya berharap akan datangnya sabdopalon-sabdopalon, noyogenggong-noyogenggong, ratu adil-ratu adil baru yang banyak jumlahnya. Bukan sabdopalon, noyogenggong maupun ratu adil legenda. Tapi rindu akan kehadiran mereka yang nyata. Anda – Andalah harapan kami ‘kawulo alit’. Anda – Andalah yang kami harapkan sebagai sabdopalon noyogenggong dan ratu adil itu. Anda yang menjadi pejabat publik. Anda Bapak Presiden. Anda para menteri. Anda para anggota legislatif yang terhormat. Anda para blogger. Anda para penulis.
Bagaimana pendapat Anda ????
Berikut adalah salah satu tanggapan dari rekan kompasioner yang sangat bagus yaitu dari Anto W:
Wah segar rasanya Mas Tiknan membaca tulisan anda. Maksud saya segar itu adalah karena secara tersirat saya masih melihat ada optimisme di diri anda.
Saya masih percaya pepatah “Vox Populi Vox Dei”, suara rakyat suara Tuhan. Ya seperti anda bilang, tanpa diurusin para Pejabat Negeri ini toh ekonomi rakyat tetap berjalan. Siapa yg menyelamatkan negeri ini sewaktu kolaps di tahun 1998? Ya ekonomi rakyat kecil (sektor informal), dan bukannya para Konglomerat yg malah ngacir keluar negeri membawa duit BLBI. Tentu rakyat kecil berjuang sendiri dengan bantuan Tuhannya.
Mas Tiknan, nampaknya Sabdopalon sesuai kodratnya sbg rakyat akan tetap muncul dari rakyat Indonesia, dan bukannya muncul dari golongan para Pejabat, baik pemerintahan maupun DPR. Kalau melihat situasi di level atas sudah pada gila semua, mungkin saja Tuhan akan menyiapkan mekanisme sendiri melalui rakyat. Yang saya lihat saat ini rakyat mengharapkan munculnya “Guru Bangsa” yg masih bersih dan jujur. Entah mekanismenya seperti apa, saya bisa merasakan bahwa para “Guru Bangsa” itu pada akhirnya mampu memimpin negeri ini dengan baik dan meminggirkan para nayakapraja yg sudah pada kotor. Kejadian-kejadian tragis dan bencana-bencana seperti Mas Tiknan ceritakan adalah tanda-tanda awal sebelum bumi Nusantara ini dibersihkan dari para pembuat kekotoran. Semoga.
Last Updated
2018-04-14T05:27:08Z
KOMEN DENGAN FACEBOOK :
Postingan Populer
-
Apabila Anda merasa badan Anda terasa lesu kurang bergairah maka Anda dapat membuat jamu alami pembangkit tenaga dan stamina. Adapun caranya...
-
Pada suatu hari saya mendengar pengajian agama yang disiarkan oleh radiao FM milik ponpes Sunan Drajad, Drajad, Paciran, Lamongan. Pengajian...
-
Kelapa (Cocos nucifera.) Sinonim : Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur (Indonesia), Kambil, Kerambil, Klapa (Jawa);...
-
Ramuan empon-empon dan akar-akaran berikut ini sudah sering penulis praktekkan untuk mengobati berbagai penyakit dalam, antara lain: -maag, ...
-
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rela dan diridloiNya" (al ayat). JIWA YANG TENANG, siapa dia ? Tentu j...