Kisah Nyata : Test Keperawanan Berakhir Bahagia

Ini adalah kisah nyata. Seorang gadis, sebut saja namanya Gadis (nama penulis samarkan).
Dia tinggal di suatu kota di Kalimantan. Menurut penuturannya, dia pernah mengalami percobaan pemerkosaan oleh pacarnya sendiri. Peristiwa itu terjadi di kamar kost si pacar. Menurut pendapat penulis sih, itu bukan percobaan pemerkosaan, tetapi lebih pada suka-sama suka yang diakibatkan mungkin oleh rayuan hebat sang pacar.

Nasib baik, tindakan seks di luar nikah tersebut belum sampai terjadi secara sempurna. dalam arti penis si pacar belum berhasil masuk sempurna. Karena rasa sakit di selangkangan, maka secara refleks tangan Gadis mendorong (njongkrok-kan, bhs jawa) sehingga tubuh si pacar terguling ke samping. Gadis kemudian berdiri, mengambil pakaian dan keluar kamar. Secara cepat dia berpakaian apa adanya kemudian lari pulang.Untungnya si pacar juga ‘ketenggengen’ (bengong), tidak mengejar. Namun sejak saat itu, malah si pacar justru meninggalkan Gadis, mungkin kecewa.

Belakangan ini ada seorang pemuda tampan yang ingin melamarnya. Masalahnya adalah si pemuda adalah anggota suatu instansi yang mengharuskan calon istri harus melalui serangkaian test keperawanan dulu. Gadis kebingungan. Dia takut, alih-alih lolos, yang ada malah aibnya bisa terbongkar.

Saya sarankan untuk test dahulu di dokter praktek mandiri, kalau bisa cari seorang dokter yang ahli masalah organ wanita. Gadis setuju. Saya katakan, apapun hasilnya, Gadis harus jujur pada saya, supaya saya bisa memberikan ramuan dan advice yang tepat baginya.

Satu minggu kemudian, Gadis telpon kembali. Dia, sambil terisak menangis mengatakan bahwa menurut hasil pengamatan dokter yang memeriksanya, diketahui bahwa memang sudah terjadi perobekan pada selaput daranya. Hanya saja perobekannya masih nampak robek ringan tidak sampai robek parah tak beraturan. Bagaimanapun itu menurut dokter sudah bisa diindikasikan selaput dara pecah dan sudah dinyatakan tidak perawan lagi.

“Pak, rasanya mau bunuh diri, tidak ada harapan hidup lagi. Belum nanti jika nikah, bagaimana jika ketahuan oleh suami saya kelak”, katanya memelas. Saya jawab, kalau masalah mau menikah, tidak usah sedih, dengan ramuan yang saya punya, insya Allah suami akan yakin bahwa kamu masih perawan. Yang masalah ini bagaimana Test Keperawanan ini. Bisa lolos nggak, itu yang penulis juga ragu.

Akhirnya tetap dia minta tolong saya untuk dikirimi ramuan “Kembali Perawan”. Dia nekat, mau gambling, yang penting sudah berusaha katanya. Dia gak perduli andainya tidak lolos. minimal dia sudah berniat taubat dan memperbaiki dirinya. Apapun resikonya dia sudah siap.

Beberapa bulan kemudian, Gadis telepon penulis lagi. Mengucapkan banyak terimakasih. Dia bercerita bahwa dia lolos test keperawanan. Dia sudah menikah dengan bahagia. Kemudian saya goda, kirim dong uang sebagai tanda terimakasih lanjutan, masak makasih gitu aja…, dia jawab, ya Pak, nanti, kan saya sudah bersuami, takut suami curiga nanti. Ok lah, jawab saya, bercanda kok. E, tahunya dua minggu kemudian, dia kirim uang betulan. Ya, terimakasih, rejeki.

Ini menjadi pelajaran, bahwa bagi saya adalah sesuatu yang membahgiakan jika kita mampu menolong orang lain, termasuk menutup aib orang. Sesuai isi khotbah jumatan tadi bahwa barang siapa mampu menutup aib orang lain maka aibnya insya Allahakan ditupup oleh Allah di akherat kelak, amiin.

Untuk info lebih lanjut tentang Ramuan "KEMBALI PERAWAN", silahkan klik di tautan Kembali Perawan


EmoticonEmoticon