Ada satu fenomina yang menarik jika kita berziarah ke makam para waliyullah. Fenomena tersebut yaitu walaupun beliau-beliau sudah wafat namun 'barokahnya' masih mampu menopang perekonomian orang yang hidup. Coba lihat di sekitar situs makam. Mulai dari warung makanan, penginapan sampai toilet dan tempat wudlu banyak didirikan orang. Termasuk juga tukang parkirnya kebagian rejekinya. Bukankah itu namanya orang mati menghidupi orang yang masih hidup ?
Salah satu makam wali yang sering penulis ziarahi adalah makam Kanjeng Sunan Drajad karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari rumah penulis. Beliau dimakamkan di Desa Drajad Kecamatan Paciran Lamongan. Beliau adalah putra dari Kanjeng Sunan Ampel Surabaya. Di kompleks situs tersebut juga ada musium, tempat penyimpanan benda-benda peninggalan Kanjeng Sunan.
Di depan komplek makam banyak didirikan tempat parkir motor oleh warga setempat. Juga didirikan penginapan sederhana, toilet dan tempat wudlu. Coba anda bayangkan, dari itu saja sudah terlihat begitu besarnya nilai ekonomi yang didapat oleh masyarakat sekitar. Hampir dua puluh empat jam nonstop selalu saja ada peziarah yang datang dari berbagai daerah. Dan tentu saja mereka akan menjadi penyumbang income bagi pelaku bisnis di sekitar komplek makam. Karena itulah tepat sekali kata orang-orang tua dahulu bahwa di dunia ini ada orang mati yang mampu menghidupi orang hidup, yaitu para waliyullah yang mulia itu.
Terlepas dari itu semua memang banyak manfaat yang bisa kita ambil apabila kita berziarah ke makam para waliyullah. Karena mereka adalah para kekasih Allah maka dengan meziarahi mereka kiranya kta juga 'kecipratan kecintaan' Allah. Setidak- tidaknya dengan berziarah kubur tersebut mampu mengingatkan manusia akan kematian.
Cari Artikel
Waliyullah, walau sudah wafat masih menghidupi orang yang hidup
Penulis Tiknan Tasmaun
Diterbitkan 1/21/2010 02:49:00 AM
Tags
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon