Mandul atau Infertilitas

Biasanya jika ada pasangan suami istri yang lama tidak dikaruniai anak maka pihak pertama yang dituduh mandul adalah pihak si istri. Padahal kenyataannya belum tentu.
Justru berdasarkan kajian malah pihak suami yang kebanyakan mengalami kemandulan. Demikian dikatakan oleh Kepala Subunit Pelayanan Yasmin Kencana RSCM dr Budi Wiweko SpOG (K) dalam acara jumpa pers bertema ”Inovasi Bidang Reproduksi: Pelopor Pelayanan Berbasis Riset dan Riset Berbasis Pelayanan”, Selasa 13/04/2019 ( Sumber : Kompas Cetak 14 April 2010 ).
”Jumlah pasangan subur di Indonesia sampai akhir tahun 2009 sekitar 15 juta, dengan demikian 1,5 juta hingga 2 juta pasangan mengalami masalah infertilitas,” kata Pak Budi tersebut.
Infertilitas ialah ketidakmampuan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi. Ketidaksuburan pasangan suami-istri di Indonesia 10-15 persen.

Budi mengatakan, beragam persoalan yang menyebabkan infertilitas, tetapi yang terbesar ialah gangguan pada sperma, yaitu 30-50 persen, baik terkait jumlah maupun kualitas sperma. Lainnya ialah sumbatan saluran telur, endometriosis, gangguan perkembangan sel telur, dan berbagai sebab yang tidak dapat dijelaskan. ( Sumber : Kompas Cetak 14 April 2010 ).

Karena itu bagi Anda yang belum mempunyai keturunan walau sudah bertahun-tahun berumah tangga, jangan cepat-cepat memfonis istri Anda mandul. Hendaknya Anda bersama pasangan sudi untuk memeriksakan diri ke doter. Jika sudah ketemu masalahnya maka tinggal dicarikan jalan keluarnya.

Menurut pengalaman empirik seorang nenek dukun bayi (orang yang biasa menolong persalinan secara tradisional) – kebetulan beliau sudah almarhum- mengatakan bahwa ‘minyak kelapa perawan atau vco’ mampu membantu kesuburan kandungan. Itu jika masalahnya adalah kandungan istri Anda yang kurang subur. Bagaimana jika masalahnya justru terletak pada ‘kelainan’ sperma Anda ? Ini yang belum ada jawabannya.

Bagaimanapun juga harus tetap diingat bahwa anak itu adalah anugerah sekaligus titipan ilahi. Namanya anugerah dan titipan, jika sudah berusaha namun tetap juga belum berhasil, berserah saja, belajar ikhlas dan ‘nrimo ing pandum’ akan ketentuanNya. 

Orang Jawa mengatakan orang yang dikarunia anak itu adalah orang yang dipercaya Tuhan ( wong kang pinercoyo dening Gusti ). Sedangkan orang yang tidak dikaruniai anak adalah orang yang dikasihi Tuhan ( wong kang kinasihan dening Gusti ).


EmoticonEmoticon