MAGIC : Selayang Pandang

Orang mengenal magic atau sihir dalam dua jenis yaitu magic putih (White Magic) dan magic hitam (Black Magic). Pada umumnya ilmu magic disebut magic hitam karena tujuan ilmu tersebut untuk merusak. Misalnya menggedam, menyakiti, melupakan, menceraikan suami istri, dan lain sebagainya. Sedangkan ilmu magic disebut golongan putih jika dipergunakan untuk tujuan kebaikan, misalnya penyembuhan, pelarisan usaha, pembersihan rumah angker dan lain sebagainya.

Namun demikian, secara hakiki ilmu kekuatan supranatural bisa dibedakan berdasarkan jenis ilmu yang digunakan yaitu ilmu prewangan (khodam jin) dan ilmu yang murni mengandalkan pertolongan Ilahi.

Ada berbagai varian bentuk ilmu khodam jin atau prewangan. Mulai dari orang yang kesurupan langsung (tingkat terendah) hingga orang yang mampu menguasai dan memerintah jin secara langsung. Bahkan dalam penggunaan rajah-rajah (pentagram) tertentu, walau juga menggunakan ayat-ayat suci, kadang seseorang juga memerintahkan jin untuk tinggal di jimat tersebut untuk membantu hajad oarng yang minta pertolongan.

Sedangkan varian dari ilmu non khodam juga banyak sekali. Ada yang memakai tenaga dalam supranatural yang diperoleh dari olah pernafasan. Ada yang didapat dari melakukan wirid ayat-ayat tertentu secara istiqomah / kontinyu. Ada yang didapat dari barokah sang guru. Inti dari jenis ilmu ini adalah, seseorang tersebut dalam 'melakukan sesuatu' bersandar mutlak kepada kekuatan Tuhan, bukan kekuatan khodam. Baginya tiada kekuatan melainkan kekuatan Tuhan. Selain Tuhan hanya makhluk yang lemah, baik itu manusia, jin , syetan bahkan malaikat sekalipun.

Untuk ilmu non khodam ini, andai terlihat ada makhluk atau 'sesuatu' yang ikut 'membantu' dalam sesuatu urusan atau hajad maka itu semata-mata dianggap sebagai anugerah ilahi. Sedikitpun tidak ada upaya memerintah apalagi meminta bantuan makhluk (khodam atau sejenisnya) secara langsung. Sama sekali tiada perjanjian antara si pelaku ilmu dengan makhluk halus.

Ilmu ini menyaksikan bahwa tiada kuasa selain kuasa Allah. Jadi yang digunakan adalah kuasa kekuatan atau  'power' pemberian Allah. Yang bekerja adalah langsung 'kuasa' ilahi.

Sebagai penutup, perlu juga penulis sampaikan bahwa setinggi-tingginya ilmu bagi manusia adalah ilmu 'menyaksikan' bahwa Allah bersifat rahman, bertindak (ber-af'al) welas terhadap hambaNya. Menjadi saksi bahwa Dia sangat 'bermuarah hati' terhadap hambaNya. Berani meminta sesuatu kepadaNya semata-mata karena sifat rahman-Nya. Selanjutnya pasrah kepadaNya karena 'tahu' bahwa Dia layak dipercayai segala urusan karena kemahaan-Nya dan kewelasan serta kedermawan-Nya. Sesakti -saktinya manusia, adalah orang yang mendapatkan 'belas kasih' (rahmat) Allah SWT. Amiin.


EmoticonEmoticon