Tidak Takut Mati Namun Menghargai Kehidupan

Kemarin sora hingga tadi malam kita disuguhi berita tentang gejala akan terjadinya tawuran antar suporter bola di tanah air, khususnya bebotoh versus jackmania. Untungnya pihak Kepolisian mampu mendeteksi dini dan sekaligus meredam gejolak ini hingga bisa ditangani dengan baik.

Anak-anak muda ini sebenarnya anak yang luar biasa. Mereka tidak takut kematian. Andai saja mereka hidup di jaman perjuangan mungkin mereka juga akan dengan heroik ikut perang membela tanah air dengan semboyan lebih baik mati dari pada dijajah.

Ya, anak - anak muda ini tidak takut kematian. Namun sayang, justru kehidupan yang sepatutnya dihargai sedemikian rupa justru dicederai hanya karena emosi yang meledak gara-gara fanatik terhadap klub bola kesayangannya.

Kasus tidak menghargai kehidupan ini begitu banyak terjadi, bisa kita saksikan baik dari berita dari dalam maupun luar negeri. Dalam negeri misalnya kasus tawuran warga di Aceh  Singkil. Di Luar Negeri misalnya perang abadi Israel - Palestina, perang Yaman , perang oleh ISIS dan lain sebagainya. Mereka-mereka ini justru 'terlalu' berani menyongsong kematian sehingga lupa membangun dan merawat kehidupan.

Ingat bahwa tugas utama kita sebagai manusia adalah 'mewakili Allah' (kalifatullah ) dalam memakmurkan bumi alias dunia ini. Justru itu seberapa besar kontribusi kita terhadap kehidupan ini maka itulah nilai yang kita dapatkan, bukan sebaliknya. Seorang muslim yang benar adalah orang yang sedemikian rupa hingga tetangganya selamat dari mulut dan tangannya.


EmoticonEmoticon